Panitia Penyelenggara Muktamar ke-49 Muhammadiyah melakukan studi banding ke PWM Jatim, Jumat (7/3/2025) siang. Kegiatan ini dalam rangka persiapan Muktamar ke-49 Muhammadiyah yang akan digelar di Sumatera Utara pada 2027 mendatang.
Studi banding ini bertujuan untuk menggali pengalaman PWM Jatim dalam penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah ke-45 di Malang tahun 2005 yang dinilai sangat sukses.
Ketua Penyelenggara Muktamar ke 49 Muhammadiyah yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Prof.Dr.Agussani, MAP bersama Ketua PWM Sumut, Prof. Hasyimsyah Nasution, MA, Sekretaris PWM Sumut, Irwansyah,MA, Wakil Rektor II UMSU, Prof. Dr. Akrim, MPd, Wakil Ketua PWM Sumut, Dr. Sulidar, MA, serta Wakil Sekretaris PWM Sumut, Drs. Mutholib, MM.
Mereka diterima oleh jajaran PWM Jatim, di antaranya Dr. Syamsuddin, Dr. Hidayatulloh, Ir. Tamhid Masyudi, drh. Zainul Muslimin, Dr. Sholihin Fanani, Muh. Khoirul Abduh, M.Si., Mudzakkir, Ph.D., dan Fityan Izza Noor Abidin, M.S.A., di Kantor PWM Jatim, Jalan Kertomenanggal, Surabaya.
Ketua PWM Jatim Dr. dr. Sukadiono dan Wakil Ketua Prof. Nazaruddin Malik hadir dalam rapat tersebut melalui Zoom meeting.
Ketua Penyelenggara Muktamar ke 49, Prof. Agussani, yang juga Rektor UMSU menegaskan bahwa panitia penyelenggara terus mempersiapakan berbagai hal termasuk pembangunan fasilitas yang akan digunakan dalam acara besar ini. Ada dua gedung yang sedang dalam.proses pembangunan yakni auditorium berkapasitas 7000 pengunjung dan sport hal berkapasitas 3000 orang.
“Kami mengalokasikan anggaran sebesar Rp 353 miliar untuk membangun beberapa fasilitas di UMSU, termasuk venue utama Muktamar,” katanya.
Pembangunan ini tidak hanya untuk Muktamar ke-49, tetapi juga sebagai bagian dari visi besar UMSU untuk menjadi kampus internasional dengan infrastruktur berkualitas tinggi,” jelasnya.
Pihak panitia penyelenggara juga melakukan kordinasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah daerah untuk turut mendukung parhelatan muktamar, termasuk masalah pembenahan infrastruktur. “Untuk transportasi, panitia pelaksana juga berkordinasi dengan Otoritas Bandara Kuala Namu,” katanya.
Sebelumnya Ketua PWM Sumut, Prof.Dr. Hasyimsyah Nasution, MA menyampaikan bahwa kunjungan ini dilakukan setelah berkonsultasi dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof. Abdul Mu’ti.
PWM Jawa Timur merupakan wilayah yang sukses dalam penyelenggaraan Muktamar, sekaligus memiliki pengalaman dalam mengelola amal usaha Muhammadiyah (AUM) dengan baik. Oleh karena itu, kami ingin belajar dari PWM Jatim dalam mempersiapkan Muktamar ke-49 ini,” ujar Hasyimsyah.
Dalam sambutannya, Sukadiono menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara PWM Jatim dan PWM Sumut dalam berbagai program strategis.
Sukadiono menekankan pentingnya kolaborasi antarwilayah dalam memperkuat dakwah dan pengembangan amal usaha Muhammadiyah. “Yang jelas, kami siap membantu untuk kesuksesan Muktamar ke-49 Muhammadiyah di Sumatera Utara,” katanya.
Sementara itu, Ir. Tamhid Masyudi menekankan bahwa Medan memang sudah waktunya kembali menjadi tuan rumah Muktamar setelah terakhir kali menjadi panitia pada tahun 1939.
Dia juga menegaskan bahwa waktu penyelenggaraan Muktamar tinggal sekitar 900 hari jika diadakan pada November 2027.
“Persiapan acara pembukaan harus lebih matang, termasuk menggelar gebyar Muktamar di masing-masing kampus atau PWM untuk menyambut hajatan besar ini,” ungkapnya.
Menurutnya, kesuksesan Muktamar ditentukan oleh kesuksesan acara pembukaannya. Oleh karenanya, harus dirancang spektakuler. “Kesuksesan acara pembukaan merupakan setengah dari keberhasilan Muktamar,” tegas Tamhid.
Selain itu, Tamhid juga menyarankan agar panitia bekerja sama dengan pemerintah daerah hingga pemerintah pusat, termasuk Kementerian Perhubungan, untuk mengatur transportasi bagi para penggembira dengan memanfaatkan pesawat, kereta api, kapal laut, dan bus.
Dalam kunjungan ke Jawa Timur, Panitia Pelaksana Muktamar ke 49 juga berkesempatan mengunjungi Rumah Sakit Sepanjang karena dinilai berhasil menjadi rujukan masyarakat. UMSU sebagai pengelola Rumah Sakit Muhammadiyah Sumut berharap bisa menggali pengalaman sukses mengelola rumah sakit.